Minggu, 09 Februari 2014

Optimasi Media Sosial: Social Media Marketing

Salam berbagi, Akberians!
Hari ini kelas #AkberMks42 yang merupakan sekuel dari kelas #AkberMks41 kemarin cukup seru dan penuh dengan cintaa yang coba dihadirkan oleh Daeng Taq dari komunitas Anging Mammiri Makassar (@paccarita) #eaak. Cinta dan socmed marketing, bagaimana korelasinya? Iya bisa dong yah, kalau sama Daeng Taq. Xoxoxo.. *ketawakalikalinol*.

ini pemateri kita namanya @taqdirArsyad yg lebih akrab disapa Daeng Taq


Mari mulai membahas korelasinya. Jadi, Daeng Taq tadi sempat menjelaskan 8 (delapan) sila dalam socmed marketing yang juga berlaku dalam hubungan percintaan kamukamu. Selain itu, perlu dipahami bahwa menjadi seorang socmed marketing yang baik adalah yang mampu mencintai dengan baik follower atau fan produknya. Then, ini dia kedelapan sila tersebut:
1.   Giving: memberi informasi yang bermanfaat yang berhubungan dengan produk yang ingin dijual. Dalam hal memberi, konten masih yang paling utama dengan memperhatikan apa yang dibutuhkan orang dan harus kreatif. Nah, dalam menjalin hubungan percintaan memberi juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan sebab seperti kata Mother Teresa, "It's not how much we give but how much love we put into giving.”
2.   Conversation: cinta tanpa percakapan adalah hal yang mustahil. Begitu pun dalam socmed marketing , sebab untuk menggaet follower hal ini perlu diintensifkan. Akun brand tidak boleh sok selebriti dengan memfollow sedikit karena melalui following kita bisa mengetahui seberapa banyak orang yang membicarakan produk yang kita jual.
3.   Listening: mendengar adalah rahasia cinta yang kekal dan tak lekang ditelan jaman. Jadi dalam hal socmed marketing, semisal ada yang sedang menanyakan perihal produk, akun brand harus menjadi pendengar yang baik dan menanggapi pertanyaan yang diberikan.
4.   Sharing: karena socmed adalah tempat yang terbaik untuk berbagi. Berbagi detail produk dan lain-lain.
5.  Caring: hakikat cinta yang sesungguhnya adalah peduli. Socmed marketing perlu peduli terhadap follower. Jadi, bukan seberapa banyak follower atau fans yang menjadi tolak ukur keberhasilan socmed marketing tetapi seberapa peduli ia terhadap mereka.
6.     Empathy: jadi, seorag yang tengah mencintai harus mengerti apa yang diinginkan dan dirsakan oleh yang dicintainya, dalam hal socmed marketing adalah customer-nya.
7. Trust: kepercayaan dengan follower berdasarkan dengan cinta maka akan menumbuhkan kepercayaan antara anda dengan follower atau teman fb. Sebenarnya, dibutuhkan kesabaran dalam menjual produk di akun socmed, perlu ditumbuhkan tujuh sila yang lain dalam socmed marketing untuk menimbulkan kepercayaan terhadap produk.
8.  Friendship: beberapa orang yang menjadi sasaran pemanjangtanganan penjualan biasanya  berasal dari teman dekat dibanding sales.

Kedelapan sila tersebut masuk ke dalam strategi pertama dalam socmed marketing dan merupakan bagian dari pemahaman terhadap filosofi socmed marketing. Strategi pertama ini perlu agar seorang socmed marketing lebih mengerti tata karma dalam socmed. Mungkin seperti itu, karena yang dibahas mengenai dasar-dasar atau pondasi untuk memahami menjadi seorang socmed marketing atau memahami kehadiran socmed marketing.

Sebelum beralih ke strategi yang lain, fyi yah socmed marketing juga punya rumus ini dia rumusnya:

Sangat mirip rumus mencari energi dalam fisika yah. Hehe..
Beralih ke strategi yang kedua. Dalam strategi yang kedua ini, seorang socmed marketing harus memperhatikan ini


Jadi, di tahap pertama ada define your target customer atau mencari pelanggan. Kemudian tahap kedua identify common interest atau menganalisis kepentingan atau keinginan bersama. Terakhir tahap ketiga yakni build conversation, activation, dan cocreation. Build conversation ini berkaitan dengan membangun dan menjalin percakan dengan customer, sedankan activation mengarah pada komunikasi yang bertujuan untuk menarik simpati customer seperti mengadakan kuis yang berkaitan dengan produknya, dan untuk cocreation berkaitan dengan kreativitas socmed marketing untuk menggaet atau memancing consumer atau follower-nya untuk ikut terlibat dalam salah satu proses pelaksanaan atau pembuatan produknya.


Strategi terakhir yaitu strategi ketiga. Strategi ini diberi judul “taktik”. Jadi, maksudnya taktik adalah dengan membuat landing page penjualan produk yang lebih awet dibanding menggunakan socmed yang memiliki jangka waktu singkat ( fb, twitter, dll), landing page ini bersifat lebih kekal dan menjadi rumah untuk menetapnya produk yang ingin dipasarkan dengan lebih rapi, yang bisa digunakan sebagai landing page yaitu web atau blog. Kehadiran web atau blog juga akan lebih memudahkan consumer untuk tahu produk yang ditawarkan.

Sekian untuk rev kelas hari ini terima kasih untuk Daeng Taq dan Akberias yang hadir untuk berbagi ilmu dan pengalamannya. Untuk info kelas selanjutnya silakan pantau @AkberMks berbagi bikin happy!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar