Minggu, 14 Oktober 2012

Public Speaking

Sabtu, 13 Oktober kemarin, Akber Makassar mengadakan kelas ke sembilan belas yakni kelas Public Speaking dengan tema “Social Media dalam Berkarya” di lantai empat Gedung Graha Pena Makassar dengan menghadirkan Pandji Pragiwaksono sebagai pemateri. Kelas berlangsung sekitar dua jam lebih. Pandji banyak membagi ilmu melalui kisahnya tentang berkarya oleh 30 lebih pasang mata.
Pandji Pragiwaksono dalam kelas Public Speaking

Berkarya
Oleh Pandji, orang yang bekerja dan berkarya itu berbeda. Orang yang berkarya adalah mereka yang melakukan atau menghasilkan sesuatu sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Sedangkan orang yang bekerja adalah orang yang melakukan sesuatu karena kebutuhannya terhadap uang, dan belum tentu dia menikmatinya. Pria berusia 33 tahun ini menekankan bahwa kebahagiaan bukan tentang berapa uang yang kita miliki tetapi dari pencapaian kita dalam berkarya.
Tentu dalam berkarya, hal yang harus di’buang’ adalah ketakutan untuk gagal. Karena menurut Pandji, gagal itu biasa dan sukses itu biasa. Teruslah bermimpi dan jangan pernah merasa sampai. Siapa pun yang pesimis, tidak pantas untuk mendapatkan kesuksesan. Agree.
Pandji yang pada hari itu mengenakkan jas biru tua yang membalut kaos hijaunya membeberkan, jika ia mulai berkarya sejak tahun 2008 dengan melahirkan album hip hop pertamanya, Provocative Proactive. Selain lagu-lagu hip hop, Pandji juga menulis buku Nasional. Is. Me. Menurut pria yang menganut free lunch method, hal yang paling menyenangkan adalah pendapatkan penghasilan dari hal yang disukai. Karya-karyanya ia save di blog dan dapat diunduh segara gratis dan legal. Meski pun ia melegalkan karya-karyanya diunduh secara gratis di blog, Pandji mendapatkan pemasukan dari sebuah brand yang senang dan ingin mengafiliasi karena merasa ia senang dengan karya Pandji dengan menghitung jumlah page view. Pandji merasa senang karena musiknya bisa dinikmati di mana-mana dan orang yang mengunduh karyanya merasa senang karena dilegalkan untuk mengunduh karya Pandji secara gratis. 

Sosial Media
Social media merupakan medium atau perantara untuk bersosialisasi yang pada dasarnya adalah tempat orang-orang nongkrong (Enda Masution). Socmed kemudian menjadi sesuatu yang sangat istimewa karena dapat menyatukan banyak orang. Socmed bisa menyampaikan suatu karya ke manapun, meski karya tersebut belum pernah tersiarkan di tv mau pun di radio. Ada banyak orang yang tertarik mencari perhatian melalui socmed. Pandji menyatakan, jika ingin menguasai pembicaraan, maka buatlah sesuatu yang berbeda. Tentu selain membuat sesuatu yang beda, hasil karya harus sesuai dengan diri jangan bertolak belakang. Karena dalam berkarya, diri dan karya satu sama jujurnya.
Di socmed seperti twitter misalnya, orang akan memfollow orang-orang yang mereka anggap menarik dan dapat mereka percayai karena menurut mereka, mereka memiliki visi yang sama. Socmed ada untuk terus menghidupkan mimpi, jika anda mau meski socmed bukanlah segalanya. Mendapatkan penghasilan dari berkarya itu sangat menyenangkan.  Saat ingin berkarya, orang yang pertama merasa puas adalah diri sendiri. Harus menyenangi produk/hasil karyanya sendiri. Karena akan sangat sulit membuat orang lain meyakinkan terhadap karya kita sendiri, sementara kita tak menyukai karya kita. Saat orang tersebut kemudian menyukai karya kita, mereka kemudian akan meyakinkan orang lain untuk menyukai karya kita. Hal yang pertama yang menjadi patokan saat kita ingin menjajakan hasil karya adalah meyakinkan orang lain tentang mengapa mereka harus membaca atau mendengar hasil karya kita?
Agar orang lain dapat menghargai karya kita, hargailah orang yang menghargai karya kita. Ingat, mereka memfollow karena mereka merasa percaya kepada kita dan karya kita.  Maka dari itu menurut Pandji menjalin engagement dengan orang-orang tersebut sangat perlu. Orang senang menjadi bagian dari orang yang mereka senangi. Berkarya dalam socmed tentu yang pertama harus unik dan harus beda dengan tetap menjadi diri sendiri. Kedua, bahwa untuk memiliki skelompok orang yang ingin setia dan menghargai karya kita, kita harus menjalin engagement dengan mereka, dekati dan apreseiasi mereka.
Lakukan yang terbaik pada setiap yang dilakukan dengan sebaik-baiknya, meski lima menit. Pandji menekankan bahwa jangan pernah lalai dalam memberikan yang terbaik walau hanya lima menit karena ia merasakan keberhasilannya dimulai dari lima menit tersebut.  Lima menit yang kemudian menjadikannya seperti sekarang ini. Semua orang mau sukses, tetapi tidak semua orang pantas sukses, tidak semua orang mau bekerja keras, tidak semua orang mau disiplin dan memperbaiki kesalahan, mengembangkan dirinya, dan total memberikan yang terbaik meski hanya 5 menit.

Terima kasih kepada Kak Pandji Pragiwaksono yang mau membagi ilmunya ke teman-teman akber dan terima kasih kepada tema-teman yang telah bergabung di kelas akber kemarin, tetap ikut ke kelas berikutnya yah. berbagi itu indah :) Kunjungi http://pandji.com/ untuk lebih mengenal Pandji dan karyanya.