Kamis, 20 Maret 2014

Menghidupkan Kembali Bangunan Heritage



Selamat Malam Jumat Akberians!
Jika biasanya AkberMks mengadakan kelas di akhir minggu, kali ini Makassar mengadakan kelas dadakan. Mengapa? Karena ada beberapa hal yang memamng dadakan untuk dibagikan kepada Akberians Makassar. Kelas dadakan keren ini dibawakan oleh tiga pemateri keren, yakni Kak Yuli, Kak Nandar, dan Bapak Diaz. Yeay!
Akberians, jika kota Makassar tercinta ini telah mengakui dirinya sebagai kota dunia, maka seharusnya Makassar mengikuti trend dunia yakni mempertahankan bangunan-bangunan sejarahnya sebagai asset kota mereka. Betul?
Salah satu kota yang dapat dijadikan contoh adalah Barcelona. Barcelona memiliki gereja yang dibangun oleh Gaudi  dengan tangannya sendiri. Hingga Gaudi meninggal, bangunan tersebut belum selesai. Namun kemudian, bangunan karya Gaudi tersebut diselesaikan sebagai bentuk penghargaan terhadap Gaudi sebagai seseorang yang cukup berpengaruh terhadap wajah kota Barcelona dan bangunan itu menjadi tujuan wisata bagi pengunjung kota Barcelona.

Barcelona dan Gaudi

Indonesia juga memiliki beberapa bangunan yang masih dijaga kekhasan bangunannya semisal rumah dari Cong Avi di medan yang mengadopsi rumah model Cina yang kini telah direstorasi menjadi museum Cong Avi dan di Makassar sendiri yang paling terkenal adalah Fort Rotterdam. Tapi, semakin berjalannya waktu ada banyak isu yang beredar mengenai pergeseran bahkan niat menghilangkan atau mengganti beberapa bangunan heritage di Makassar dengan bangunan yang baru dengan alasan kepentingan ekonomi segelintir orang.
Meskipun beberapa orang beranggapan jika bangunan heritage hanya akan memberikan efek trauma penjajahan, maka perlu dihancurkan. Namun, dari bentuk dan tatanan kota yang telah belanda bangun dengan apik dapat menjadi pembelajaran. Seperti penataan salah satu bagian penting sejarah kota Makassar di jalan Amanagappa dan Ence Nurdin yang dikenal sebagai lokasi pendidikan yang lengkap di zaman pra kemerdekaan.  
Menurut Kak Yuli, sebenarnya selalu ada solusi untuk bangunan bersejarah, jika kita memang ada niat untuk mempertahankannya. Meskipun tidak mudah untuk mempertahankan bentuk gedung dengan keperluan sekarang ini. Maka dari itu, setelah kelas ini diharapkan tidak hanya berhenti di sini. Akber Mks bermaksud ingin menggandeng Akberians yang datang sore tadi dan beberpa komunitas di Makassar agar diharap bisa bersama-sama bergerak untuk mempertahankan bangunan heritage Makassar. Sebagai gerakan pasca kelas ini, akademi berbagi Makassar juga berencana untuk mengadakan roadshow ke kampus-kampus untuk memperkenalkan bangunan heritage Makassar. Semakin bersemangat berbagi Woohoo! Aamiin.

 
Bersiap Menghidupkan!

Salah satu gerakan yang bisa jadi contoh adalah gerakan yang telah lebih dulu dilakukan oleh beberapa mahasiswa arsitek ITB melalui Gerakan Gaung Bandung –Semangat Konservasi. Mereka bergerak mulai “membangunkan” kembali Gedung Gas Negara yang telah lama tertidur dan lahannya ingin diambil alih. Tak tanggung mereka lalu membuat foto kontes di tempat tersebut bersama komunitas fotografi, lalu membuat seminar dan mengundang  pemerintah kota, beberapa arsitek, dan developer di kota tersebut untuk berdiskusi mengenai bangunan-bangunan heritage Bandung. Makassar?

Sekian rev kelas hari ini. Semangat berbagi. Berbagi bikin Happy!

Sabtu, 01 Maret 2014

Lomo Class


Salam Berbagi!
Lumayan rindunya dua minggu tidak ngelas yah, Akberians. Membayar rindu kali ini kita sudah mengadakan kelas Lomography bersama kakak Khaerul Musaid dari Komunitas Daeng Lomo (nama untuk Lomonesia Makassar). Di kelas ini, kita diperkenalkan dengan LOMO yang ternyata pengambilan nama jenis kamera ini berasal dari nama pabrik lensa di Uni Soviet sana. Berbeda dengan kamera lainnya, menggunakan kamera lomo lebih mengandalkan feeling dan tidak terikat pada aturan kamera konvensional hanya saja perlu untuk tahu cara pengambilan gambarnya serta fitur dan fungsi kameranya.

 
Ternyata dan ternyatanya, lomo itu ada banyak jenis dan bentuknya yang memiliki fitur dan efek yang berbeda. Lomo-lomo tersebut seperti Holga, Diana F, Fish Eye, Colorsplash, Super Sampler, Action Sampler, Oktomat, Pop 9, Spinner 360, Sprocket Rocket, Lc-a+, Lc-wide, La Sardina, Horizon, Lomokino dan Konstruktor. Lomo Fish Eye berbeda dengan Holga dan Diana karena telah memiliki flash dan hasil jepretannya berbentuk cembung, untuk hasil yang lebih baik pada penggunaan lomo jenis ini, sebaiknya cara pengambilan gambarnya dengan memiringkan posisi lensa kamera ke atas atau ke bawah. Hampir sama dengan Fish Eye, lomo Horizon juga menghasilkan gambar yang agak cembung namun lebih lebar. Jika ingin mengambil gambar yang lebih berseni pada malam hari, baiknya memilih lomo Colorsplash karena pengguna dapat memilih efek warna pada flashnya. Ini contoh gambar yang dihasilkan dengan menggunakan Colorspalsh:

(file Lomonesia Mks)
(file Lomonesia Mks)

  Kamera berlensa empat di atas adalah jenis Super Sampler, Akberians. Kayak nama boiben korea yah. Hihi. Lomo jenis ini memang memiliki empat lensa, cara mengutip gambarnya dengan menarik talinya. Selain Super Sampler itu, ada action sampler yang juga memiliki empat lensa, hanya saja Action Sampler framenya mengambil bentuk objek yang sama sementara Super Sampler mengambil objek secara berurut. Berbicara tentang lomo yang memiliki lensa lebih dari satu, selain Super Sampler dan Action Sampler juga ada Oktomat dengan delapan lensa dan Pop 9 dengan sembilan lensanya. 
 
hasil super sample dan action sampler (file Lomonesia Mks)
 
Konstruktor merupakan kamera yang perlu diracik oleh yang membelinya sendiri (file Lomonesia Mks).

Fitur-fitur andalan dari lomo yaitu, multiple exposure merupakan fitur yang dapat menggabungkan dua frame, bulb atau long exposure merupakan fitur yang dapat digunakan untuk menangkap cahaya selama mungkin, fitur kemudian yang bisa didapatkan dari keberanian bereksperimen adalah redscale yakni dengan menggunakan sisi sebaliknya dari sisi yang biasa digunakan dan tidak boleh pada tempat yang memiliki insentitas cahaya yang tinggi, selain itu juga bisa dengan mencoba merebus roll atau boiled the roll.
FYI, jika kamu pemilik lomo maka perhatikan anjuran-anjuran ini:


Buat yang mau lebih banyak tahu dan belajar tentang kamera lomo silakan bertanya ke kakak-kakak di Daeng Lomo dan Lomonesia. Mereka tentu akan senang berbagi. Berbagi bikin happy. Sampai jumpa di kelas berikutnya, Akberians!