Jumat, 29 Agustus 2014

Bengkel Menulis di AkberMks

Siang ini AkberMks mengadakan kelas kerennya di tempat baru, yakni di Rutif (Ruang Kreatif) Makassar. Tempatnya cozy juga buat bikin kelas. Keren. Keren. Hihi. Makasih Rutif. Rutif ini bertempat di perumahan permata mutiara, Jln. Dg. Tata Raya depan Makateks.


Dari kelas #Akbermks50 hari ini kak alit dan kak safrial berbagi banyak tips buat kamu yang maumenerbitkan tulisan kamu, cekidot, gaes!
Pertama-tama, sebelum menulis, kenali diri lebih dulu. Siapa anda itu penting, tahu passion diri. Kemudian, jadilah orang jujur. Jujur itu penting, dengan tidak meniru gaya orang lain. Jangan fokuskan tujuan untuk memperoleh royalty, fokus saja ke ide  tulisan.

Bagaimana cara mendapatkan ide?
Ide tulisan bisa berasal dari pengalaman diri sendiri atau engalaman orang lain yang kemudian bisa menjadi ide penulisan. Selain berasal dari pengalaman kita juga bisa memperoleh ide berasal dari luapan emosional seperti keresahan, ketakutan, kesedihan, dan kemarahan. Ide juga bisa muncul secara tiba-tiba yah, muncul begitu saja. Ketika ide itu muncul kita harus peka dan harus langsung ditangkap dalam bentuk catatan. Ide juga bisa muncul dengan cara ngeswap karakter khaas seseorang dengan suatu kondisi profesi atau keadaan yang sangat tidak sesuai dengan karakter orang tersebut. Jadi ada pembelokan dari logika yang umum, sehingga hasilnya tidak kebayang sama orang lain.Itulah mengapa seorang penulis komedi tidak melulu mengalami hal yang lucu. Cukup memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap sesuatu atau menuliskan hal yang kurang diperhatikan oleh orang lain. Menulis komedi itu bukan sekadar melucu tapi menulis sesuatu yg tidak tertebak.

Alitt lagi ngisi kelas, kelasnya lucuk. hihi
Persiapan sebelum menulis apa saja?
Memulai menulis cerita (khususunya komedi), dimulai dengan membuat premis yang simple dan tidak usah ribet. Tentukan premis utamanya. Premis utama selalu berkaitan dengan topik di setiap bab. Punya premis yang banyak miripnya tidak apa-apa, bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan karena premis itu akan berkembang menjadi sebuah sinopsis yang tentu akan berbeda dari yang lainnya. setelah punya premis dan sinopsis cerita, kembangkan ide ceritanya dalam bentuk kerangka cerita (outline).   
Lalu, mari menulis!

Mulai menulis? Tulisan yang seperti apa yang menarik?
Mulailah dengan menentukan hookmu. Hook adalah pemberi janji kepada pembaca bahwa tulisan yang kita buat itu menarik, makanya perhatikan paragraph pertama. Jadikan paragraf pertama sebagai bentuk janji pada pembaca, bahwa tuisan yang anda buat bagus. Buat first line dengan menarik, bisa juga dengan menggunakan pertanyaan. Tapi, jangan pernah pilih kalimat yang membuat pembaca hanya menjawab “ya” atau “ya emang!” buatlah delivery yang baik kepada pembaca yang bisa langsung nyambung dengan pembaca. Anw, delivery yang baik yah delivery yang dapat membuat pembaca masuk ke imajinasi penulis.
Oh iya, showing dan telling itu apa, bedanya bedanya apa dalam menulis?
Showing berbeda dengan telling, bentuk pendeskripsian showing lebih detail. Tidak dideskripsikan secara umum saja. Showing membuat pembaca seolah melihat apa yang dimaksudkan oleh penulisnya. Showing selalu menghindari kata sifat karena untuk setiap orang sifat benda atau orang itu berbeda-beda sehingga bisa jadi pembaca menafsirkannya berbeda-beda. Tapi, tidak semua tulisan harus di-showing-kan karena jangan sampai juga pembaca jenuh. Perhatikan hal-hal yang penting dan perlu saja.

Nah, bagaimana supaya tulisan kita bisa diterbitkan?
Menjadi penulis? Draft pertama kamu akan selalu jadi yang terburuk, tapi jangan khawatir. Makanya harus selalu berani memperbaiki dan mencari kekurangan dengan cari pembaca tulisanmu, first readermu. Cari first readermu yang objektif dan harus berani dikritik. Menulis bisa di mana saja. Melalui media apa saja. Seperti sosial media, blog, diary, dan buku. Setelah menulis dan dapat kritikan dari first reader kamu, lakukan self edit minimal EYD-nya lah yang diperhatikan, trus kirim ke penerbit, dan tunggu konfirmasi dari mereka. Semoga sukses, gaes!
Terimakasih yang sudah gabung di kelas #AkberMks hari ini. Seyaw! 

Kamis, 29 Mei 2014

Bermain dengan Material dalam Arsitektur



Hola, Akberians lama ndak ngepost. hehe.. 
Sore kemarin, AkberMks kedatangan dosen arsitektur di IPB dan juga arsitek di Urban Indonesia, Bapak Ahmad Tardiyana atau yang lebih akrab disapa Bapak Apep (mimin sok akrabji) buat ngisi kelas dadakan #Akber46. Meskipun kelas agak ngaret karena pematerinya ternyata masih ada meeting, tapi ada maknanya juga yah, mimin, volunteers dan akberians lainnya bisa kenal sama beberapa arsitek keren yang juga datang kemarin. Hihi..



Materi pokok yang dibawakan oleh Pak Apep dalam kelas kali ini lebih kepada material, arsitektur, dan tradisi membangun. Hm, menurut beliau sebenarnya para arsitek sekarang ini dibanjiri dengan pilihan  material yang semakin beragam. Tapi sayangnya, tidak diimbangi dengan berkembangnya tradisi membangun.
 Sekarang ini arsitek mulai mudah mengeskplorasi bentuk-bentuk arsitek dengan adanya Computer Aided Designed, namun hal tersebutlah yang diduga memicu  adanya jarak antara material dengan tradisi membangun. Sementara itu, di belahan dunia sana, tradisi membangun dan material sudah sanggup menyelaraskan diri. Kita masih kurang dapat melihat keterkaitan antara material dan pengetahuan saat kita ingin membangun. Banyak material yang digunakan diimpor dari negara nun jauh di sana, bukan dari material yang ada di sekitar. Sementara kultur dan tradisi membangun orang-orang dahulu justru dapat dilakukan dengan sebaliknya. Kita masih tergagap-gagap dengan pengetahuan material yang ada sekarang ini, sehingga nampaknya kita tidak memiliki tradisi bentuk-bentuk material sendiri.  Padahal, kita memiliki potensi untuk itu. 

Bangunan Kafe di Vietnam yang mengguanakn material bambu
  
Material mambu  misalnya yang merupakan material yang bisa sangat menjanjikan. Meskipun material tersebut harus disokong dengan teknologi pengawetan. Semisal bangunan kafe di Vietnam yang telah menggunakan bambu sebagai materialnya. Meski bukan hal yang mudah memilih bamboo sebagai material sebuah bangunan, karena diameter dan kelenturan bamboo yang berbeda-beda membuatnya menjadi material yang tidak dapat “menurut” dengan lembar kerja. Akan tetapi, kelenturan-kelenturan yang dimiliki bamboo tersebut justru dapat menghasiulkan arsitek bangunan yang berbeda dari bangunan yang bermaterial lain.
Indonesia sebenarnya dapat dengan mudah memanfaatkan bamboo sebagai material bangunan dan membuat tradisi membangun dengan bamboo tersebut karena Indonesia memiliki berbagai jenis bamboo, hanya saja bamboo sekarang ini semakin sulit didapatkan dan pelestarian terhadap bamboo kurang serius dilakukan.

Kamis, 20 Maret 2014

Menghidupkan Kembali Bangunan Heritage



Selamat Malam Jumat Akberians!
Jika biasanya AkberMks mengadakan kelas di akhir minggu, kali ini Makassar mengadakan kelas dadakan. Mengapa? Karena ada beberapa hal yang memamng dadakan untuk dibagikan kepada Akberians Makassar. Kelas dadakan keren ini dibawakan oleh tiga pemateri keren, yakni Kak Yuli, Kak Nandar, dan Bapak Diaz. Yeay!
Akberians, jika kota Makassar tercinta ini telah mengakui dirinya sebagai kota dunia, maka seharusnya Makassar mengikuti trend dunia yakni mempertahankan bangunan-bangunan sejarahnya sebagai asset kota mereka. Betul?
Salah satu kota yang dapat dijadikan contoh adalah Barcelona. Barcelona memiliki gereja yang dibangun oleh Gaudi  dengan tangannya sendiri. Hingga Gaudi meninggal, bangunan tersebut belum selesai. Namun kemudian, bangunan karya Gaudi tersebut diselesaikan sebagai bentuk penghargaan terhadap Gaudi sebagai seseorang yang cukup berpengaruh terhadap wajah kota Barcelona dan bangunan itu menjadi tujuan wisata bagi pengunjung kota Barcelona.

Barcelona dan Gaudi

Indonesia juga memiliki beberapa bangunan yang masih dijaga kekhasan bangunannya semisal rumah dari Cong Avi di medan yang mengadopsi rumah model Cina yang kini telah direstorasi menjadi museum Cong Avi dan di Makassar sendiri yang paling terkenal adalah Fort Rotterdam. Tapi, semakin berjalannya waktu ada banyak isu yang beredar mengenai pergeseran bahkan niat menghilangkan atau mengganti beberapa bangunan heritage di Makassar dengan bangunan yang baru dengan alasan kepentingan ekonomi segelintir orang.
Meskipun beberapa orang beranggapan jika bangunan heritage hanya akan memberikan efek trauma penjajahan, maka perlu dihancurkan. Namun, dari bentuk dan tatanan kota yang telah belanda bangun dengan apik dapat menjadi pembelajaran. Seperti penataan salah satu bagian penting sejarah kota Makassar di jalan Amanagappa dan Ence Nurdin yang dikenal sebagai lokasi pendidikan yang lengkap di zaman pra kemerdekaan.  
Menurut Kak Yuli, sebenarnya selalu ada solusi untuk bangunan bersejarah, jika kita memang ada niat untuk mempertahankannya. Meskipun tidak mudah untuk mempertahankan bentuk gedung dengan keperluan sekarang ini. Maka dari itu, setelah kelas ini diharapkan tidak hanya berhenti di sini. Akber Mks bermaksud ingin menggandeng Akberians yang datang sore tadi dan beberpa komunitas di Makassar agar diharap bisa bersama-sama bergerak untuk mempertahankan bangunan heritage Makassar. Sebagai gerakan pasca kelas ini, akademi berbagi Makassar juga berencana untuk mengadakan roadshow ke kampus-kampus untuk memperkenalkan bangunan heritage Makassar. Semakin bersemangat berbagi Woohoo! Aamiin.

 
Bersiap Menghidupkan!

Salah satu gerakan yang bisa jadi contoh adalah gerakan yang telah lebih dulu dilakukan oleh beberapa mahasiswa arsitek ITB melalui Gerakan Gaung Bandung –Semangat Konservasi. Mereka bergerak mulai “membangunkan” kembali Gedung Gas Negara yang telah lama tertidur dan lahannya ingin diambil alih. Tak tanggung mereka lalu membuat foto kontes di tempat tersebut bersama komunitas fotografi, lalu membuat seminar dan mengundang  pemerintah kota, beberapa arsitek, dan developer di kota tersebut untuk berdiskusi mengenai bangunan-bangunan heritage Bandung. Makassar?

Sekian rev kelas hari ini. Semangat berbagi. Berbagi bikin Happy!

Sabtu, 01 Maret 2014

Lomo Class


Salam Berbagi!
Lumayan rindunya dua minggu tidak ngelas yah, Akberians. Membayar rindu kali ini kita sudah mengadakan kelas Lomography bersama kakak Khaerul Musaid dari Komunitas Daeng Lomo (nama untuk Lomonesia Makassar). Di kelas ini, kita diperkenalkan dengan LOMO yang ternyata pengambilan nama jenis kamera ini berasal dari nama pabrik lensa di Uni Soviet sana. Berbeda dengan kamera lainnya, menggunakan kamera lomo lebih mengandalkan feeling dan tidak terikat pada aturan kamera konvensional hanya saja perlu untuk tahu cara pengambilan gambarnya serta fitur dan fungsi kameranya.

 
Ternyata dan ternyatanya, lomo itu ada banyak jenis dan bentuknya yang memiliki fitur dan efek yang berbeda. Lomo-lomo tersebut seperti Holga, Diana F, Fish Eye, Colorsplash, Super Sampler, Action Sampler, Oktomat, Pop 9, Spinner 360, Sprocket Rocket, Lc-a+, Lc-wide, La Sardina, Horizon, Lomokino dan Konstruktor. Lomo Fish Eye berbeda dengan Holga dan Diana karena telah memiliki flash dan hasil jepretannya berbentuk cembung, untuk hasil yang lebih baik pada penggunaan lomo jenis ini, sebaiknya cara pengambilan gambarnya dengan memiringkan posisi lensa kamera ke atas atau ke bawah. Hampir sama dengan Fish Eye, lomo Horizon juga menghasilkan gambar yang agak cembung namun lebih lebar. Jika ingin mengambil gambar yang lebih berseni pada malam hari, baiknya memilih lomo Colorsplash karena pengguna dapat memilih efek warna pada flashnya. Ini contoh gambar yang dihasilkan dengan menggunakan Colorspalsh:

(file Lomonesia Mks)
(file Lomonesia Mks)

  Kamera berlensa empat di atas adalah jenis Super Sampler, Akberians. Kayak nama boiben korea yah. Hihi. Lomo jenis ini memang memiliki empat lensa, cara mengutip gambarnya dengan menarik talinya. Selain Super Sampler itu, ada action sampler yang juga memiliki empat lensa, hanya saja Action Sampler framenya mengambil bentuk objek yang sama sementara Super Sampler mengambil objek secara berurut. Berbicara tentang lomo yang memiliki lensa lebih dari satu, selain Super Sampler dan Action Sampler juga ada Oktomat dengan delapan lensa dan Pop 9 dengan sembilan lensanya. 
 
hasil super sample dan action sampler (file Lomonesia Mks)
 
Konstruktor merupakan kamera yang perlu diracik oleh yang membelinya sendiri (file Lomonesia Mks).

Fitur-fitur andalan dari lomo yaitu, multiple exposure merupakan fitur yang dapat menggabungkan dua frame, bulb atau long exposure merupakan fitur yang dapat digunakan untuk menangkap cahaya selama mungkin, fitur kemudian yang bisa didapatkan dari keberanian bereksperimen adalah redscale yakni dengan menggunakan sisi sebaliknya dari sisi yang biasa digunakan dan tidak boleh pada tempat yang memiliki insentitas cahaya yang tinggi, selain itu juga bisa dengan mencoba merebus roll atau boiled the roll.
FYI, jika kamu pemilik lomo maka perhatikan anjuran-anjuran ini:


Buat yang mau lebih banyak tahu dan belajar tentang kamera lomo silakan bertanya ke kakak-kakak di Daeng Lomo dan Lomonesia. Mereka tentu akan senang berbagi. Berbagi bikin happy. Sampai jumpa di kelas berikutnya, Akberians!


Sabtu, 15 Februari 2014

Nostalgia Kota Lama Makassar

Selamat malam, Akberians!
Sabtu sore terik menjelang turunnya hujan mencipta hawa yang berbeda, hawa yang memanas yang sore tadi memenuhi kafe baca di jalan adhyaksa cukup mengompori semangat Akberians untuk berdiskusi di kelas #AkberMks43 bersama Kak Nandar dan Kak Cora mengenai kota lama Makassar. Kelas sore ini cukup membawa kita memasuki ruang waktu menuju Makassar dulu. Mengenal kondisi Makassar kala abad ke-19 bahkan abad ke-17nya. Setuju dengan Kak Cora, yang mengatakan beliau tidak bernostalgia tapi mewarisi heritage kota lama karena kita tidak berada pada masa lalu itu untuk kemudian dikenang di masa sekarang. hihi..

Semangat belajar! ;)

Bidik pandang untuk kelas kota Makassar kali ini tidak hanya ke arah perkembagan arsitektur bangunan dan tata kotanya. Beberapa juga dibahas tentang sejarah dari Makassar dan Kerajaan Makassar yang merupakan nama lain dari Kerajaan Gowa sebagai pembuka oleh kak Nandar di kelas sore tadi. Bersamaan dengan teman-teman Akberians yang berdatangan, kelas semakin “hidup” apa lagi mereka ingin ikut berbagi pengalaman mengenai Makassar kala itu.
Dari kelas sore ini, ada beberapa tempat yang baru saya kenali baik namanya, wujudnya, pun sejarahnya. Tidak rugi memang yah ngikut, secara ini tentang kota sendiri. Hehe..
Objek warisan bukan objek arisan merupakan tag line yang coba diperkenalkan kak Cora pada awal pembawaan materinya. Keren. Tag line tersebut berkaitan dengan beralih fungsinya atau digantinya beberapa bangunan karena faktor ekonomi. Entah ekonomi siapa. Bersama dengan Kak Nandar dan Akberians yang ikut kelas sore tadi, ada banyak bangunan lama di Kota Makassar yang dibahas.
Selain membahas tentang Fort Rotterdam yang cukup terkenal itu, juga dibahas tentang beberapa tempat yang telah beralih fungsi bahkan berubah wujud samapi ke akar-akarnya. Padahal dulunya bagus. Tapi karena renovasi, atau tata kota, atau investor, atau ekonomi, atau apalah mereka pun berubah. Semisal “menghilangnya” benteng kecil Makassar yang bernama Vrendeburg yang kemudian digantikan dengan Bank BNI Sudirman. Selain itu juga sejarah menarik dari lapangan karebosi yang ternyata dulunya adalah tempat untuk berlatih menembak, tempat itu bernama Konings Plein. Tapi ada juga yang tidak berubah semisal gedung Societeit de Harmonie yang rupanya kurang lebih masih sama hanya saja berubah fungsi dari tempat persinggahan prajurit Belanda setelah berlayar menjadi gedung kesenian. Then, sebelum gembar-gembor masuknya apartemen di Makassar, ternyata dulunya Makassar punya Apartemen mini yang hanya dua lantai bernama Apartemen Sarang Lebah. Daaannn masih banyak lagi tempat-tempat yang diperkenalkan dan digali sejarahnya pada kelas sore tadi. Tapi, perlu diketahui bahwa arsitektur kota lama Makassar tidak hanya didominasi oleh Belanda dan Jepang, tapi juga Portugis dan penduduk lokalnya juga punya andil.

Berubahnya rupa Gereja Catedral
Sebenarnya, dengan ditiadakannya bangunan-bangunan terdahulu, cukup mengkerdilkan khasanah sejarah pemilik kota itu jika ingin lebih tahu tentang kotanya. Apalagi, jika berubah jauh dari fungsinya. Padahal, dengan adanya bangunan pada masa lalu, setidaknya dapat memicu pertanyaan untuk tahu lebih banyak dari dimulai dengan bertanya “itu bangunan apa?” mungkin karena bentuknya yang berbeda. Pasti akan menjadi warisan yang berharga. Seandainya, Kota Makassar ingin memegang nilai penting sejarah dari tempat-tempat tersebut.

Sekian review untuk kelas hari ini, oh iya tolong dibagikan yah kalau Akberians punya info menarik mengenai bangunan yang bernilai sejarah lainnya di Makassar baik yang masih ada atau pun yang mungkin sudah beralih fungsi. Sampai ketemu di kelas Selanjutnya. Berbagi bikin Happy!

Minggu, 09 Februari 2014

Optimasi Media Sosial: Social Media Marketing

Salam berbagi, Akberians!
Hari ini kelas #AkberMks42 yang merupakan sekuel dari kelas #AkberMks41 kemarin cukup seru dan penuh dengan cintaa yang coba dihadirkan oleh Daeng Taq dari komunitas Anging Mammiri Makassar (@paccarita) #eaak. Cinta dan socmed marketing, bagaimana korelasinya? Iya bisa dong yah, kalau sama Daeng Taq. Xoxoxo.. *ketawakalikalinol*.

ini pemateri kita namanya @taqdirArsyad yg lebih akrab disapa Daeng Taq


Mari mulai membahas korelasinya. Jadi, Daeng Taq tadi sempat menjelaskan 8 (delapan) sila dalam socmed marketing yang juga berlaku dalam hubungan percintaan kamukamu. Selain itu, perlu dipahami bahwa menjadi seorang socmed marketing yang baik adalah yang mampu mencintai dengan baik follower atau fan produknya. Then, ini dia kedelapan sila tersebut:
1.   Giving: memberi informasi yang bermanfaat yang berhubungan dengan produk yang ingin dijual. Dalam hal memberi, konten masih yang paling utama dengan memperhatikan apa yang dibutuhkan orang dan harus kreatif. Nah, dalam menjalin hubungan percintaan memberi juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan sebab seperti kata Mother Teresa, "It's not how much we give but how much love we put into giving.”
2.   Conversation: cinta tanpa percakapan adalah hal yang mustahil. Begitu pun dalam socmed marketing , sebab untuk menggaet follower hal ini perlu diintensifkan. Akun brand tidak boleh sok selebriti dengan memfollow sedikit karena melalui following kita bisa mengetahui seberapa banyak orang yang membicarakan produk yang kita jual.
3.   Listening: mendengar adalah rahasia cinta yang kekal dan tak lekang ditelan jaman. Jadi dalam hal socmed marketing, semisal ada yang sedang menanyakan perihal produk, akun brand harus menjadi pendengar yang baik dan menanggapi pertanyaan yang diberikan.
4.   Sharing: karena socmed adalah tempat yang terbaik untuk berbagi. Berbagi detail produk dan lain-lain.
5.  Caring: hakikat cinta yang sesungguhnya adalah peduli. Socmed marketing perlu peduli terhadap follower. Jadi, bukan seberapa banyak follower atau fans yang menjadi tolak ukur keberhasilan socmed marketing tetapi seberapa peduli ia terhadap mereka.
6.     Empathy: jadi, seorag yang tengah mencintai harus mengerti apa yang diinginkan dan dirsakan oleh yang dicintainya, dalam hal socmed marketing adalah customer-nya.
7. Trust: kepercayaan dengan follower berdasarkan dengan cinta maka akan menumbuhkan kepercayaan antara anda dengan follower atau teman fb. Sebenarnya, dibutuhkan kesabaran dalam menjual produk di akun socmed, perlu ditumbuhkan tujuh sila yang lain dalam socmed marketing untuk menimbulkan kepercayaan terhadap produk.
8.  Friendship: beberapa orang yang menjadi sasaran pemanjangtanganan penjualan biasanya  berasal dari teman dekat dibanding sales.

Kedelapan sila tersebut masuk ke dalam strategi pertama dalam socmed marketing dan merupakan bagian dari pemahaman terhadap filosofi socmed marketing. Strategi pertama ini perlu agar seorang socmed marketing lebih mengerti tata karma dalam socmed. Mungkin seperti itu, karena yang dibahas mengenai dasar-dasar atau pondasi untuk memahami menjadi seorang socmed marketing atau memahami kehadiran socmed marketing.

Sebelum beralih ke strategi yang lain, fyi yah socmed marketing juga punya rumus ini dia rumusnya:

Sangat mirip rumus mencari energi dalam fisika yah. Hehe..
Beralih ke strategi yang kedua. Dalam strategi yang kedua ini, seorang socmed marketing harus memperhatikan ini


Jadi, di tahap pertama ada define your target customer atau mencari pelanggan. Kemudian tahap kedua identify common interest atau menganalisis kepentingan atau keinginan bersama. Terakhir tahap ketiga yakni build conversation, activation, dan cocreation. Build conversation ini berkaitan dengan membangun dan menjalin percakan dengan customer, sedankan activation mengarah pada komunikasi yang bertujuan untuk menarik simpati customer seperti mengadakan kuis yang berkaitan dengan produknya, dan untuk cocreation berkaitan dengan kreativitas socmed marketing untuk menggaet atau memancing consumer atau follower-nya untuk ikut terlibat dalam salah satu proses pelaksanaan atau pembuatan produknya.


Strategi terakhir yaitu strategi ketiga. Strategi ini diberi judul “taktik”. Jadi, maksudnya taktik adalah dengan membuat landing page penjualan produk yang lebih awet dibanding menggunakan socmed yang memiliki jangka waktu singkat ( fb, twitter, dll), landing page ini bersifat lebih kekal dan menjadi rumah untuk menetapnya produk yang ingin dipasarkan dengan lebih rapi, yang bisa digunakan sebagai landing page yaitu web atau blog. Kehadiran web atau blog juga akan lebih memudahkan consumer untuk tahu produk yang ditawarkan.

Sekian untuk rev kelas hari ini terima kasih untuk Daeng Taq dan Akberias yang hadir untuk berbagi ilmu dan pengalamannya. Untuk info kelas selanjutnya silakan pantau @AkberMks berbagi bikin happy!