Salam berbagi, Akberians!
Hari
ini kelas #AkberMks42 yang merupakan sekuel dari kelas #AkberMks41 kemarin
cukup seru dan penuh dengan cintaa yang coba dihadirkan oleh Daeng Taq dari
komunitas Anging Mammiri Makassar (@paccarita) #eaak. Cinta dan socmed marketing, bagaimana korelasinya?
Iya bisa dong yah, kalau sama Daeng Taq. Xoxoxo.. *ketawakalikalinol*.
ini pemateri kita namanya @taqdirArsyad yg lebih akrab disapa Daeng Taq |
Mari
mulai membahas korelasinya. Jadi, Daeng Taq tadi sempat menjelaskan 8 (delapan)
sila dalam socmed marketing yang juga
berlaku dalam hubungan percintaan kamukamu. Selain itu, perlu dipahami bahwa
menjadi seorang socmed marketing yang baik adalah yang mampu mencintai dengan
baik follower atau fan produknya. Then,
ini dia kedelapan sila tersebut:
1. Giving:
memberi informasi yang bermanfaat yang berhubungan dengan produk yang ingin
dijual. Dalam hal memberi, konten masih
yang paling utama dengan memperhatikan apa yang dibutuhkan orang dan harus
kreatif. Nah, dalam menjalin hubungan percintaan memberi juga merupakan hal
yang penting untuk diperhatikan sebab seperti kata Mother Teresa, "It's not how much we give but how much love
we put into giving.”
2. Conversation:
cinta tanpa percakapan adalah hal yang mustahil. Begitu pun dalam socmed marketing , sebab untuk menggaet
follower hal ini perlu diintensifkan. Akun brand tidak boleh sok selebriti dengan
memfollow sedikit karena melalui following kita bisa mengetahui seberapa banyak
orang yang membicarakan produk yang kita jual.
3. Listening:
mendengar adalah rahasia cinta yang kekal dan tak lekang ditelan jaman. Jadi
dalam hal socmed marketing, semisal
ada yang sedang menanyakan perihal produk, akun brand harus menjadi pendengar
yang baik dan menanggapi pertanyaan yang diberikan.
4. Sharing:
karena socmed adalah tempat yang terbaik untuk berbagi. Berbagi detail produk
dan lain-lain.
5. Caring:
hakikat cinta yang sesungguhnya adalah peduli. Socmed marketing perlu peduli
terhadap follower. Jadi, bukan seberapa banyak follower atau fans yang menjadi
tolak ukur keberhasilan socmed marketing tetapi seberapa peduli ia terhadap
mereka.
6. Empathy:
jadi, seorag yang tengah mencintai harus mengerti apa yang diinginkan dan
dirsakan oleh yang dicintainya, dalam hal socmed
marketing adalah customer-nya.
7. Trust:
kepercayaan dengan follower berdasarkan dengan cinta maka akan menumbuhkan
kepercayaan antara anda dengan follower
atau teman fb. Sebenarnya, dibutuhkan kesabaran dalam menjual produk di akun
socmed, perlu ditumbuhkan tujuh sila yang lain dalam socmed marketing untuk menimbulkan kepercayaan terhadap produk.
8. Friendship:
beberapa orang yang menjadi sasaran pemanjangtanganan penjualan biasanya berasal dari teman dekat dibanding sales.
Kedelapan sila tersebut masuk ke
dalam strategi pertama dalam socmed marketing dan merupakan bagian dari
pemahaman terhadap filosofi socmed
marketing. Strategi pertama ini perlu agar seorang socmed marketing lebih
mengerti tata karma dalam socmed. Mungkin seperti itu, karena yang dibahas
mengenai dasar-dasar atau pondasi untuk memahami menjadi seorang socmed marketing atau memahami kehadiran
socmed marketing.
Sebelum beralih ke strategi yang
lain, fyi yah socmed marketing juga punya rumus ini dia rumusnya:
Sangat mirip rumus mencari energi dalam
fisika yah. Hehe..
Beralih ke strategi yang kedua. Dalam
strategi yang kedua ini, seorang socmed marketing harus memperhatikan ini
Jadi, di tahap pertama ada define your target customer atau mencari
pelanggan. Kemudian tahap kedua identify
common interest atau menganalisis kepentingan atau keinginan bersama. Terakhir
tahap ketiga yakni build conversation,
activation, dan cocreation. Build conversation ini berkaitan dengan
membangun dan menjalin percakan dengan customer,
sedankan activation mengarah pada komunikasi
yang bertujuan untuk menarik simpati customer seperti mengadakan kuis yang
berkaitan dengan produknya, dan untuk cocreation
berkaitan dengan kreativitas socmed marketing untuk menggaet atau memancing consumer
atau follower-nya untuk ikut terlibat
dalam salah satu proses pelaksanaan atau pembuatan produknya.
Strategi terakhir yaitu strategi
ketiga. Strategi ini diberi judul “taktik”. Jadi, maksudnya taktik adalah
dengan membuat landing page penjualan produk yang lebih awet dibanding
menggunakan socmed yang memiliki jangka waktu singkat ( fb, twitter, dll), landing page ini bersifat lebih kekal
dan menjadi rumah untuk menetapnya produk yang ingin dipasarkan dengan lebih
rapi, yang bisa digunakan sebagai landing
page yaitu web atau blog. Kehadiran web atau blog juga akan lebih
memudahkan consumer untuk tahu produk
yang ditawarkan.
Sekian untuk rev kelas hari ini
terima kasih untuk Daeng Taq dan Akberias yang hadir untuk berbagi ilmu dan
pengalamannya. Untuk info kelas selanjutnya silakan pantau @AkberMks berbagi
bikin happy!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar