Sabtu, 15 Februari 2014

Nostalgia Kota Lama Makassar

Selamat malam, Akberians!
Sabtu sore terik menjelang turunnya hujan mencipta hawa yang berbeda, hawa yang memanas yang sore tadi memenuhi kafe baca di jalan adhyaksa cukup mengompori semangat Akberians untuk berdiskusi di kelas #AkberMks43 bersama Kak Nandar dan Kak Cora mengenai kota lama Makassar. Kelas sore ini cukup membawa kita memasuki ruang waktu menuju Makassar dulu. Mengenal kondisi Makassar kala abad ke-19 bahkan abad ke-17nya. Setuju dengan Kak Cora, yang mengatakan beliau tidak bernostalgia tapi mewarisi heritage kota lama karena kita tidak berada pada masa lalu itu untuk kemudian dikenang di masa sekarang. hihi..

Semangat belajar! ;)

Bidik pandang untuk kelas kota Makassar kali ini tidak hanya ke arah perkembagan arsitektur bangunan dan tata kotanya. Beberapa juga dibahas tentang sejarah dari Makassar dan Kerajaan Makassar yang merupakan nama lain dari Kerajaan Gowa sebagai pembuka oleh kak Nandar di kelas sore tadi. Bersamaan dengan teman-teman Akberians yang berdatangan, kelas semakin “hidup” apa lagi mereka ingin ikut berbagi pengalaman mengenai Makassar kala itu.
Dari kelas sore ini, ada beberapa tempat yang baru saya kenali baik namanya, wujudnya, pun sejarahnya. Tidak rugi memang yah ngikut, secara ini tentang kota sendiri. Hehe..
Objek warisan bukan objek arisan merupakan tag line yang coba diperkenalkan kak Cora pada awal pembawaan materinya. Keren. Tag line tersebut berkaitan dengan beralih fungsinya atau digantinya beberapa bangunan karena faktor ekonomi. Entah ekonomi siapa. Bersama dengan Kak Nandar dan Akberians yang ikut kelas sore tadi, ada banyak bangunan lama di Kota Makassar yang dibahas.
Selain membahas tentang Fort Rotterdam yang cukup terkenal itu, juga dibahas tentang beberapa tempat yang telah beralih fungsi bahkan berubah wujud samapi ke akar-akarnya. Padahal dulunya bagus. Tapi karena renovasi, atau tata kota, atau investor, atau ekonomi, atau apalah mereka pun berubah. Semisal “menghilangnya” benteng kecil Makassar yang bernama Vrendeburg yang kemudian digantikan dengan Bank BNI Sudirman. Selain itu juga sejarah menarik dari lapangan karebosi yang ternyata dulunya adalah tempat untuk berlatih menembak, tempat itu bernama Konings Plein. Tapi ada juga yang tidak berubah semisal gedung Societeit de Harmonie yang rupanya kurang lebih masih sama hanya saja berubah fungsi dari tempat persinggahan prajurit Belanda setelah berlayar menjadi gedung kesenian. Then, sebelum gembar-gembor masuknya apartemen di Makassar, ternyata dulunya Makassar punya Apartemen mini yang hanya dua lantai bernama Apartemen Sarang Lebah. Daaannn masih banyak lagi tempat-tempat yang diperkenalkan dan digali sejarahnya pada kelas sore tadi. Tapi, perlu diketahui bahwa arsitektur kota lama Makassar tidak hanya didominasi oleh Belanda dan Jepang, tapi juga Portugis dan penduduk lokalnya juga punya andil.

Berubahnya rupa Gereja Catedral
Sebenarnya, dengan ditiadakannya bangunan-bangunan terdahulu, cukup mengkerdilkan khasanah sejarah pemilik kota itu jika ingin lebih tahu tentang kotanya. Apalagi, jika berubah jauh dari fungsinya. Padahal, dengan adanya bangunan pada masa lalu, setidaknya dapat memicu pertanyaan untuk tahu lebih banyak dari dimulai dengan bertanya “itu bangunan apa?” mungkin karena bentuknya yang berbeda. Pasti akan menjadi warisan yang berharga. Seandainya, Kota Makassar ingin memegang nilai penting sejarah dari tempat-tempat tersebut.

Sekian review untuk kelas hari ini, oh iya tolong dibagikan yah kalau Akberians punya info menarik mengenai bangunan yang bernilai sejarah lainnya di Makassar baik yang masih ada atau pun yang mungkin sudah beralih fungsi. Sampai ketemu di kelas Selanjutnya. Berbagi bikin Happy!

Minggu, 09 Februari 2014

Optimasi Media Sosial: Social Media Marketing

Salam berbagi, Akberians!
Hari ini kelas #AkberMks42 yang merupakan sekuel dari kelas #AkberMks41 kemarin cukup seru dan penuh dengan cintaa yang coba dihadirkan oleh Daeng Taq dari komunitas Anging Mammiri Makassar (@paccarita) #eaak. Cinta dan socmed marketing, bagaimana korelasinya? Iya bisa dong yah, kalau sama Daeng Taq. Xoxoxo.. *ketawakalikalinol*.

ini pemateri kita namanya @taqdirArsyad yg lebih akrab disapa Daeng Taq


Mari mulai membahas korelasinya. Jadi, Daeng Taq tadi sempat menjelaskan 8 (delapan) sila dalam socmed marketing yang juga berlaku dalam hubungan percintaan kamukamu. Selain itu, perlu dipahami bahwa menjadi seorang socmed marketing yang baik adalah yang mampu mencintai dengan baik follower atau fan produknya. Then, ini dia kedelapan sila tersebut:
1.   Giving: memberi informasi yang bermanfaat yang berhubungan dengan produk yang ingin dijual. Dalam hal memberi, konten masih yang paling utama dengan memperhatikan apa yang dibutuhkan orang dan harus kreatif. Nah, dalam menjalin hubungan percintaan memberi juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan sebab seperti kata Mother Teresa, "It's not how much we give but how much love we put into giving.”
2.   Conversation: cinta tanpa percakapan adalah hal yang mustahil. Begitu pun dalam socmed marketing , sebab untuk menggaet follower hal ini perlu diintensifkan. Akun brand tidak boleh sok selebriti dengan memfollow sedikit karena melalui following kita bisa mengetahui seberapa banyak orang yang membicarakan produk yang kita jual.
3.   Listening: mendengar adalah rahasia cinta yang kekal dan tak lekang ditelan jaman. Jadi dalam hal socmed marketing, semisal ada yang sedang menanyakan perihal produk, akun brand harus menjadi pendengar yang baik dan menanggapi pertanyaan yang diberikan.
4.   Sharing: karena socmed adalah tempat yang terbaik untuk berbagi. Berbagi detail produk dan lain-lain.
5.  Caring: hakikat cinta yang sesungguhnya adalah peduli. Socmed marketing perlu peduli terhadap follower. Jadi, bukan seberapa banyak follower atau fans yang menjadi tolak ukur keberhasilan socmed marketing tetapi seberapa peduli ia terhadap mereka.
6.     Empathy: jadi, seorag yang tengah mencintai harus mengerti apa yang diinginkan dan dirsakan oleh yang dicintainya, dalam hal socmed marketing adalah customer-nya.
7. Trust: kepercayaan dengan follower berdasarkan dengan cinta maka akan menumbuhkan kepercayaan antara anda dengan follower atau teman fb. Sebenarnya, dibutuhkan kesabaran dalam menjual produk di akun socmed, perlu ditumbuhkan tujuh sila yang lain dalam socmed marketing untuk menimbulkan kepercayaan terhadap produk.
8.  Friendship: beberapa orang yang menjadi sasaran pemanjangtanganan penjualan biasanya  berasal dari teman dekat dibanding sales.

Kedelapan sila tersebut masuk ke dalam strategi pertama dalam socmed marketing dan merupakan bagian dari pemahaman terhadap filosofi socmed marketing. Strategi pertama ini perlu agar seorang socmed marketing lebih mengerti tata karma dalam socmed. Mungkin seperti itu, karena yang dibahas mengenai dasar-dasar atau pondasi untuk memahami menjadi seorang socmed marketing atau memahami kehadiran socmed marketing.

Sebelum beralih ke strategi yang lain, fyi yah socmed marketing juga punya rumus ini dia rumusnya:

Sangat mirip rumus mencari energi dalam fisika yah. Hehe..
Beralih ke strategi yang kedua. Dalam strategi yang kedua ini, seorang socmed marketing harus memperhatikan ini


Jadi, di tahap pertama ada define your target customer atau mencari pelanggan. Kemudian tahap kedua identify common interest atau menganalisis kepentingan atau keinginan bersama. Terakhir tahap ketiga yakni build conversation, activation, dan cocreation. Build conversation ini berkaitan dengan membangun dan menjalin percakan dengan customer, sedankan activation mengarah pada komunikasi yang bertujuan untuk menarik simpati customer seperti mengadakan kuis yang berkaitan dengan produknya, dan untuk cocreation berkaitan dengan kreativitas socmed marketing untuk menggaet atau memancing consumer atau follower-nya untuk ikut terlibat dalam salah satu proses pelaksanaan atau pembuatan produknya.


Strategi terakhir yaitu strategi ketiga. Strategi ini diberi judul “taktik”. Jadi, maksudnya taktik adalah dengan membuat landing page penjualan produk yang lebih awet dibanding menggunakan socmed yang memiliki jangka waktu singkat ( fb, twitter, dll), landing page ini bersifat lebih kekal dan menjadi rumah untuk menetapnya produk yang ingin dipasarkan dengan lebih rapi, yang bisa digunakan sebagai landing page yaitu web atau blog. Kehadiran web atau blog juga akan lebih memudahkan consumer untuk tahu produk yang ditawarkan.

Sekian untuk rev kelas hari ini terima kasih untuk Daeng Taq dan Akberias yang hadir untuk berbagi ilmu dan pengalamannya. Untuk info kelas selanjutnya silakan pantau @AkberMks berbagi bikin happy!