Halo, Akberians, ini rev untuk kelas hari ini!
Mari
kita mulai dari awal, so apa itu menggambar?
Menurut Wikipedia, menggambar adalah
kegaiatan membentuk imaji dengan menggunakan pilihan teknik dan alat. Bisa pula
berarti membuat tanda-tanda tertentu di atas permukaan dengan mengolah goresan
dari alat-alat gambar. Nah, dari definisi ini bisa dimengerti kalau menggambar
itu adalah representative imaji seseorang yang dituangkan dalam bentuk
gores-goresan dan warna.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana memeroleh
inspirasi untuk membuat gambar atau teknik menggambarnya? Dari kak Fith, inspirasi
yang utama tentu berasal dari diri sendiri dengan melihat ke sekeliling, selain
itu inspirasi menggambar juga bisa diperoleh dari situs internet ( behance,
graphiriver, gantibaju, kopikeliling, dll), social media (instagram, tumblr,
pinterest, twitter, facebook, dll), buku bacaan, dan majalah.
Masuk
ke inti pembahasan yuk, Akberians! Dimulai dari menggambar manual. Jadi, kata
kak Fith, menggambar manual atau menggambar dengan konvensional adalah
menggambar dengan alat-alat sederhana yang sering kita jumpai semisal kertas,
pulpen dan semacamnya yang menghasilkan gambar dalam wujud kasarnya. Sebenarnya
dengan menggambar manual lebih unik karena setiap orang memeiliki goresan
tangan yang berbeda. Selain itu, alat-alat yang diperlukan harganya murah juga praktis
untuk memeroleh alat-alatnya. Untuk memulai menggambar dengan gambar manual tentu
lebih mudah karena sejak TK sudah diajarkan. Menggambar manual juga lebih humanis,
karena memiliki makna tersendiri pada setiap goresannya.
foto via kak @andhy2- Kak Fith sudah memulai kelas |
Beralih
ke persiapan untuk mulai menggambar manual, yang diperlukan tentu saja adalah
niat yang kuat dan konsep berkaitan dengan apa yang ingin dibuat. Ketika hendak
memulai menggambar ini dia alat yang umum digunakan: Kertas gambar, pensil hb,
2b, dll, penghapus, penggaris, rautan, dan spidol marker. Penggunaan penggaris
sebenarnya hanya untuk membantu pola jika untuk mengukur lurus atau tidaknya
sebuah gambar tidak terlalu berpengaruh, karena goresan lengkungan dan
kemiringan sebuah gambar, justru di situlah letak nilai seninya.
Menggambar
manual dimulai dengan:
1. Sketsa
awal. Membuat sketsa kasarnya terlebih dahulu dengan pensil
2. Membuat
outline dari gambarnya yakni memperjelas sket awal dengan marker misalnya.
3. Outline
selesai. Pada tahap ini, gambar akan nampak lebih jelas.
4. Detailkan.
Pada tahap ini, diberikan efek pada gambar agar lebih mempertegas ciri bendanya.
5. Finishing.
Ini adalah tahap pemberian efek bayangan dengan memberikan arsiran dengan
ketebalan yang berbeda bergantung titik pandang datangnya cahaya sebelah mana.
Setelah membahas mengenai
menggambar manual, mari beralih ke menggambar digital.
Menggambar digital, lebih cepat karena sudah ada
beberapa pola yang telah tersedia. Selain itu, kita juga bisa copy-paste
gambar yang telah ada sisa diatur semau kita. Kemudian, bisa di-undo jika ada kesalahan, sisa
memperbaiki lagi. Proses menciplak juga lebih mudah dan rapi.
Peralatan yang digunakan dalam
menggambar digital yaitu seperangkat komputer tentunya dan kini ada juga alat
yang bernama digitizer (alat untuk mempermudah menggambar gambar yang
dikehendaki).
Nah, Akberians juga bisa memasukkan
gambar manual Akberians ke dalam bentuk digital bisa memasukkannya dengan cara
menransfer gambar menggunakan scanner, kamera, dan handphone. Setelah ditransfer,
hasil gambarnya kemudian diolah lagi di komputer bisa menggunakan Adobe Photoshop
dan Coreldraw. Di tangan Adobe Photoshop dan CorelDraw, Akberians bisa mengolah
gambar menjadi lebih rapi dan lebih terkesan hidup melalui permainan warna dan
efek bayangan pada gambar.
Kalau dari penjelasan kak Fith
ngegambar itu mudah yah, hehe. Kak Fith saja bilangnya gitu, ngegambar itu
mudah. Nah, dia kutip dari buku kreatif sampai mati, “Setiap orang bisa
menggambar.Menggambar bukan masalah bagus atau tidaknya, tapi seberapa puasnya
penggambar mewujudkan apa yang dipikirkannya.” Atau ada yang beralasan kalau
tidak tahu niru objek yang ini digambar? Hm, menurut Pak Raden, “Menggambar ga mesti mirip dengan aslinya
karena karya seni itu adalah ekspresi jiwa.”- nah loh, mau alasan apa lagi? :p
Mari mulai menggambar!
cie yg ngegambar. hehe |
Tidak ada alasan, silakan gambar
yang ada di sekitar kita. Menggambar tidak harus mirip. Belajar menggambar
benad-benda yang belum pernah digambar sebelumnya untuk terus mengasah teknik
dan kehlian menggambar.Menggambar tidak mesti selalu bersifat real. Bisa menggambar
sesuai dengan fantasia tau khayalan bahkan untuk benda yang tidak pernah
dilihat sebelumnya.
Pada akhir kelas, Akberians
ditugasin sama Kak Fith untuk menggambar, temanya “Keluarga”.
So sweet. Yeehaa!
Seru yak, kelasnya, dapat banyak
pengalaman dan pengetahuan, jangan lupa di-share
ke teman yang lain. Kalau masih ada info yang kurang, silakan mention kak @Fithhh . Berbagi itu indah, berbagi bikin happy!
Sampai jumpa di kelas
AkberMks selanjutnya. Yyuhuu~