Kelasnya Ibu Kepsek Nih #designthinking

Halohalo, Akberians!
Bagaimana kabarta'?
Baek-baekjki semua?
Ini ada kelas yang akan datang namanya kelas Design Thinking, dan yang akan mengisi kelas AkberMks kali ini adalah, tededeng.. Kak Yuli!

Nah, berikut review dari Kak Yuli tentang kelas yang akan diadakan:
"Mendengar kata 'desain' tidak sedikit dari kita lantas merasa tidak bisa dan tidak akan pernah mampu menjadi bagian dari sebuah karya desain. Biasanya lantas dikaitkan dengan orang-orang kreatif. bagi mereka desain itu melulu milik para profesional arsitek, desainer interior, grafis, produk, perupa, Steve Jobs (Hei! Dia bukan desainer...). Kelas kali ini tidak akan mengajar ilmu desain. Tidak juga bermaksud menyulap semua orang menjadi desainer. Kali ini kami ingin berbagi berbagai kreatifitas warga yang tanpa disadari telah menawarkan solusi kreatif bagi permasalahan kota, melalui, metoda design thinking..."

Ini revnya dari Ibu Kepsek

Oke. Jadi semua orang bisa jadi semua bisa menjadi bagian dari sebuah karya desain loh!
kenapa?
Karena setiap orang tentu punya sisi kreatifnya.
Jadi nanti di kelasnya Design Thinking, kita akan diperlihatkan beberapa solusi kreatif yang lahir dari metode design thinking ini sebagai contoh untuk ikut memompa kita untuk ikut berpikir kreatif toh.
Maka dari itu, mariki' merapat ke TLnya @AkberMks untuk info tempat dan waktunya. Ok?
Trus, akan lebih seru lagi kalau nanti kita buat catatan dari kelas Design Thinking untuk kemudian dibagikan ke manteman yang lain. Ok?
Maacih sebelumnya, kaka..
Sampai ketemu tanggal 30 di te-ka-pe.
Jangan lupa bagi-bagiki' info tentang kelas design thinking ini ke teman-temanta' yang lain, karna berbagi itu indah, berbagi bikin happy!

Diskusi Fim #menolaklupa

Hola Akberians!

Hari ini kita telah mengadakan kelas ke-34 Akademi Berbagi Makassar, yakni pemutaran dan diskusi film dengan tema #menolaklupa.

Pemutaran film berlangsung selama kurang-lebih 2 jam 40 menit yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi film bersama kak Videl.

Perempuan yang salah satu kesibukannya menjadi anggota Kesatuan Aksi Buruh Indonesia di Makassar ini selain  berdiskusi bersama Akberians mengenai isi film yang diputar hari ini,  juga banyak berbagi mengenai pandangannya terhadap bangsa Indonesia, utamanya mengenai sistem politik dan ekonomi yang seolah berada di bawah kepentingan pihak-pihak tetentu.

Diskusi tidak berjalan dalam waktu yang lama tetapi cukup efisien mendiskusikan berbagai pembutaan sejarah yang tidak dicatat dalam sejarah bangsa ini bahkan diputarbalikkan kenyataannya. Nah, dalam film ini justru saksi hidup sejarah G-30S/PKI yang adalah pelaku pembantaian komunis yang dengan serta merta menuliskan naskah, mensutradarai, dan menjadi actor dalam setiap adegan di film The Act of Killing ini.

Suasana kelas. Hehe

Film ini mungkin cukup mewakili sikap dari ormas-ormas yang memiliki "kewenangan" dan "berkuasa" di era 1960-an. Ormas-ormas atau organisasi-organisasi yang menyebut dirinya sebagai patriotik bangsa dengan rasa yang tidak manusiawi tega "memakan" rekan bangsanya sendiri untuk alasan yang cukup klise. Dalam film ini misalnya, actor utama yakni Anwar Congo berpemikiran jika komunis sebagai parasit bangsa yang harus dimusnahkan karena Anwar yang notabenenya adalah mantan preman pencatut karcis bioskop sangat tidak setuju dengan dihapuskannya pemutaran film dari luar negeri. Ketidaksetujuannya itulah yang kemudian menstimulus dirnya untuk ikut memerangi komunis, apa lagi dia bergabung bersama ormas yang dipayungi oleh pemerintah (baca: http://akbermks.blogspot.com/2013/09/sekilas-kelas-diskusi-film-menolaklupa.html ). Ironis. Sama-sama menyadari saja yah Akberians, ada banyak hal-hal atau kejadian-kejadian "aneh" di negeri ini yang kemudian (sengaja untuk) dilupakan yang mungkin karena adanya pengalihan isu untuk memenuhi kepentingan pihak tertentu. Hm.

  

Sekian untuk review kelas Akber hari ini semoga bermanfaat. Sampai jumpa di kelas selanjutnya yah, Akberians. Tetap semangat berbagi yah, berbagi itu indah, berbagi bikin happy!