Selamat Malam Jumat
Akberians!
Jika biasanya AkberMks
mengadakan kelas di akhir minggu, kali ini Makassar mengadakan kelas dadakan. Mengapa?
Karena ada beberapa hal yang memamng dadakan untuk dibagikan kepada Akberians
Makassar. Kelas dadakan keren ini dibawakan oleh tiga pemateri keren, yakni Kak
Yuli, Kak Nandar, dan Bapak Diaz. Yeay!
Akberians, jika kota Makassar
tercinta ini telah mengakui dirinya sebagai kota dunia, maka seharusnya
Makassar mengikuti trend dunia yakni mempertahankan bangunan-bangunan sejarahnya
sebagai asset kota mereka. Betul?
Salah satu kota yang
dapat dijadikan contoh adalah Barcelona. Barcelona memiliki gereja yang
dibangun oleh Gaudi dengan tangannya
sendiri. Hingga Gaudi meninggal, bangunan tersebut belum selesai. Namun kemudian,
bangunan karya Gaudi tersebut diselesaikan sebagai bentuk penghargaan terhadap
Gaudi sebagai seseorang yang cukup berpengaruh terhadap wajah kota Barcelona
dan bangunan itu menjadi tujuan wisata bagi pengunjung kota Barcelona.
Barcelona dan Gaudi |
Indonesia juga memiliki
beberapa bangunan yang masih dijaga kekhasan bangunannya semisal rumah dari
Cong Avi di medan yang mengadopsi rumah model Cina yang kini telah direstorasi
menjadi museum Cong Avi dan di Makassar sendiri yang paling terkenal adalah Fort
Rotterdam. Tapi, semakin berjalannya waktu ada banyak isu yang beredar mengenai
pergeseran bahkan niat menghilangkan atau mengganti beberapa bangunan heritage di Makassar dengan bangunan
yang baru dengan alasan kepentingan ekonomi segelintir orang.
Meskipun beberapa orang
beranggapan jika bangunan heritage hanya akan memberikan efek trauma
penjajahan, maka perlu dihancurkan. Namun, dari bentuk dan tatanan kota yang
telah belanda bangun dengan apik dapat menjadi pembelajaran. Seperti penataan salah
satu bagian penting sejarah kota Makassar di jalan Amanagappa dan Ence Nurdin yang
dikenal sebagai lokasi pendidikan yang lengkap di zaman pra kemerdekaan.
Menurut Kak Yuli,
sebenarnya selalu ada solusi untuk bangunan bersejarah, jika kita memang ada niat
untuk mempertahankannya. Meskipun tidak mudah untuk mempertahankan bentuk
gedung dengan keperluan sekarang ini. Maka dari itu, setelah kelas ini
diharapkan tidak hanya berhenti di sini. Akber Mks bermaksud ingin menggandeng Akberians
yang datang sore tadi dan beberpa komunitas di Makassar agar diharap bisa bersama-sama
bergerak untuk mempertahankan bangunan heritage
Makassar. Sebagai gerakan pasca kelas ini, akademi berbagi Makassar juga berencana
untuk mengadakan roadshow ke kampus-kampus untuk memperkenalkan bangunan
heritage Makassar. Semakin bersemangat berbagi Woohoo! Aamiin.
Salah satu gerakan yang
bisa jadi contoh adalah gerakan yang telah lebih dulu dilakukan oleh beberapa
mahasiswa arsitek ITB melalui Gerakan Gaung Bandung –Semangat Konservasi. Mereka
bergerak mulai “membangunkan” kembali Gedung Gas Negara yang telah lama
tertidur dan lahannya ingin diambil alih. Tak tanggung mereka lalu membuat foto
kontes di tempat tersebut bersama komunitas fotografi, lalu membuat seminar dan
mengundang pemerintah kota, beberapa
arsitek, dan developer di kota tersebut untuk berdiskusi mengenai
bangunan-bangunan heritage Bandung. Makassar?
Sekian rev kelas hari
ini. Semangat berbagi. Berbagi bikin Happy!