Minggu, 17 November 2013

#designthinking



Halo, Akberians!
Oktober ini sudah hampir habis dan di penghujung bulan Oktober ini ada kelas “design thinking”-nya ibu kepsek. Rabu yang seru yak. Ini dia sedikit rev tentang kelas #AkberMks35 kemarin sore.
Rabu di Makassar dengan cuaca yang cukup labil, entah cerah lalu tiba-tiba mendung, kemudian langsung terik ,beberapa Akberians mulai berdatangan ke lantai dua Wisma Kalla mengikuti kelas AkberMks yang ke-35. Beberapa pasang mata dan telinga memerhatikan dengan seksama slide-slide yang dibawakan oleh ibu kepsek AkberMks yang hari kemarin memakai baju hitam dan rok selutut kuning yang manis. Penjelasan-penjelasan mengenai design thinking mulai dipaparkan.
Ada 9 (Sembilan) hal yang menjadi dasar dalam design thinking (Kees Dorst), yakni:
1.      Archeology
2.      Paradox
3.      Context
4.      Field
5.      Themes
6.      Frames
7.      Futures
8.      Transformations
9.      Connections
Arkeologi berkenaan dengan mencari tahu tentang apa yang telah dilakukan dan mengapa terhenti, maka cari tahu dengan mengobservasi, jadi pilih pertanyaan yang tepat dan dekati dengan hati. Hasilnya, mungkin akan menjadi akar untuk berpikir secara kreatif dengan metode design thinking. Design thinking sebagai sebuah konsep. Konsep dari ide-ide yang beragam namun tidak harus seragam. Tentang bagaimana melihat sebuah masalah dengan pendekatan yang lain, dengan menghasilkan kemungkinan lain yang bukan menetap di satu masalah itu. Bahwa, mungkin saja masalah tersebut berasal dari beberapa masalah yang justru menjadikan hal yang semula dipandang sebagai masalah adalah akibat dari beberapa masalah dengan mencari pola masalahnya (find the patterns). Kemudian ketika pola masalahnya telah ditemukan, masalah tersebut kemudian direframe sebagai salah satu bentuk pemikiran dari konsep design thinking yakni dengan mencoba melihatnya dengan cara yang berbeda, mungkin dengan tidak melihtanya sebagai masalah misalnya lalu mencarikan nama lain yang kondisinya sama dengan masalah tersebut.
Bisa jadi, dengan melakukan find the patterns atau mereframe masalahnya, akan lebih mudah mengatasi masalah tersebut. Dalam design thinking, hal yang paling utama adalah bagaimana memecahkan sebuah masalah yang dihadapi dengan membangun ide-ide sebagai solusi untuk pemecahan masalahnya dibanding end product yang akan dihasilkan. Meski mungkin akhirnya, end productlah yang dilihat. Toh, kan juga percuma punya banyak ide yang menumpuk tapi tidak ada pengaplikasiannya, masalahnya juga tidak akan selesai kan?

Terimakasih yang sudah datang :)


 “Terkadang, orang berpikir kalau untuk menyelesaikan masalah harus dengan sesuatu yang wah, padahal tidak harus sebenarnya, yah yang penting masalahnya selesai. Itu saja.”
Iya, dan untuk end product yang wah adalah nilai tambahnya,. Hehe..
Beberapa contoh hasil (produk) dari design thinking juga diperlihatkan dalam kelas kemarin. Semisal penanggulangan masalah yang mulanya dinyatakan sebagai masalah kerusakan jalan di suatu tempat di Bandung karena sering banjir. Masalah pertama (sesungguhnya) yang diutarakan adalah kerusakan jalannya, tetapi setelah permasalahan itu didalami lagi, ternyata penanggulangan masalahnya langsung ke biang dari masalah yang pertama, yaitu banjirnya dengan melihat kerusakan jalan sebagai akibat dari banjir. Produknya, dibuatlah sumur resapan agar air sungai yang naik saat hujan di kampung mereka bisa meresap melalui sumur dan tidak lagi menggenang sampai menyebabkan banjir yang lama.
Selain contoh sumur resapan itu, ada  juga contoh hasil design thinking dari bandung dengan tema masalah yakni public space, ada juga pembuatan rumah bermain anak di salah satu tempat di Bnadung dan masih banyak lagi. Itu untuk beberapa tempat di luar Makassar, lalu bagaimana dengan solusi kreatif untuk masalah yang ada di kota Makassar? Macet? Lahan parkir? Public Space? Mungkin akan lebih seru lagi kalau Akberians mau mengasah design thinking-nya untuk kota kita tercinta, Makassar. Nah, untuk itu Kak Yuli berencana untuk mengadakan kelas lanjutan dari kelas Design Thinking ini dalam bentuk workshop. Bakalan seru dong yah. Info selanjutnya, pantau terusmki timelinenya @AkberMks. Makasih untuk Kak Yuli yang sudah ngisi kelas AkberMks dan yang sudah hadir kemarin dan mau men-share pengalaman juga ilmunya. “Kalian luar biasaaa..” Kata Ariel.
ini dia yang kerudung biru, ibu kepsek AkberMks yang baru. ciee (dari akun @lontara)
Oh iya, Rabu kemarin tepatnya tanggal 30 Oktober 2013 di sela-sela kelas design thinking, dilaksanakan serah terima jabatan  kepala sekolah dari kak Yuli kek kak Dila, selamat kepada kakak Nurul Fadhilah Yaumil telah terpilih menjadi kepala sekolah Akber Mks, semoga amanah. Aamiin. Semangat bekerja dengan jabatan barunya, kakak.



Maaf untuk keterlambatan postnya, dikarenakan satu dan lain hal. *sungkem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar