Jumat, 10 Januari 2014

Jurnalistik: Menulis Berita

Jumat sore yang semangat. Semangat masuk SMA lagi. Semangat liat berondong anak muda lagi. Yeay!
Selamat datang di SMA Negeri 1 Sungguminasa atau yang biasa kita kenal dengan Salis. Jadi, kelas #AkberMks39 hari ini beda dengan kelas biasanya. Kelas hari ini kita back to school bersama Kak Tami dari kolom Keker Harian Fajar. Selain Akberians yang masih putih abu-abu, ada juga loh Akberians yang sudah tidak putih abu-abu tapi putih hitam kali yak. *eh. Becanda. hehe..
Selamat datang di Salis, kaka..
Siapa yang belum pernah baca kolom Keker? Kolom tempat anak muda kayak kita-kita ini (yoi, KITA!) mengupdate informasi mengenai gaya hidup dan tren anak-anak muda gawl dan berprestasi. Nah, untuk kelas hari ini, secara ringan kak Tami berbagi tentang dunia Jurnalis. Utamanya tentang reportasi, wawancara, hingga ke penulisan berita.
Cukup antusias yah, Akberians kita di sini. Cari tahu dengan bertanya ini-itu tentang penulisan berita. Sepertinya ada banyak bakat calon jurnalis. Hehe..
Akberians lagi pada serius. hihi
Tapi sebelum Akberians menulis sebuah berita, akberians harus menguasai teknik reportase yang merupakan hal mendasar yang perlu dikuasai para juranlis dn merupakan proses yang harus ditempuh sebelum penulisan berita. Proses umum reportase dilakukan dengan pertama-tama melaksanakan rapat perencanaan bersama teman-teman jurnalis yang lain, pada rapat ini  dibahas tema-tema yang akan diangkat. Hasil dari rapat redaksi yang telah dilaksanakan dijadikan pedoman untuk melakukan wawancara/ peliputan di lapangan. Setelah itu, dilakukanlah pembagian tugas kepada reporter berdasarkan bidangnya. Setelah melakukan reportase, wartawan menulis berita. Berita tersebut kemudain diedit dan dikoreksi oleh redaktur. terakhir, berita siap untuk disajikan. Adapun langkah-langkah pelaksanaan reportase di lapangan, yaitu:
  1.  Melakukan wawancara/ melihat kejadian sebagai data awal.
  2. Melakukan pengamatan lapangan untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas
  3. Melakukan penelitian/ riset dokumentasi untuk memperkuat data
  4. Mengenali informasi jaringan pertemanan
Nah, saat melakukan reportase, dilakukan wawancara sebagai cara terpenting untuk memperoleh bahan berita. Pada proses wawancara inilah pertukaran informasi antara reporter dan narasumber. Perlu diingat yah, Akberians kegiatan wawancara ini sifatnya bukan mengintrogasi narasumber, jangan sampai narasumber menjadi tidak nyaman untuk menjawab pertanyaan wawancara yang diajukan. Selain itu, sebelum krasak-krusuk bertanya ke narasumber, ada beberapa persiapan wawancara. Persiapan sebelum melakukan wawancara, yaitu: menentukan narasumber, mengenli narasumber, dan tentunya membuat janji dengan narasumber.
Terima kasih, kak Tam :)
Bagaimana, Akberians sudah punya modal yang lumayan kan untuk menjadi calon wartawan?
Nah, pertanyaan selanjutnya: bagaimana proses penulisan beritanya?
Setelah melakukan reportase, bahan yang diperoleh kemudian disusun dalam bentuk sebuah berita. Penulisan berita ini selain memperhatikan rumus 5W+1H, penggunaan diksi, tanda baca, dan konsentrasi penulisan berita (straight news) yang berbentuk piramida terbalik, juga harus memperhatikan unsur kelayakan berita. Ada pun unsur kelayakan sebuah berita berkaitan dengan sifat beritanya. Sifat berita yaitu, sebuah berita haruslah penting, up date, unik, keterkenalan, kedekatan, magniture, dan tren.
Jadi, sudah dishare yah tentang reportase, wawancara, dan sampai akhirnya ke penulisan berita. Sudah ada modal dong yah untuk Akberians yang mau menekuni dunia jurnalistik. Semoga, dari kelas ini pengetahuan tentang jurnalisnya lebih di-up lagi dan bisa jadi jurnalis yang jujur dan tidak berat sebelah. Yyuhuu~
Sekian rev untuk kelas Jurnalis kita hari ini. Sampai jumpa di kelas selanjutnya yah. Jangan lupa untuk membagi pengalaman dan pengetahuan kita hari ini kepada orang lain. Berbagi itu indah, berbagi bikin happy!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar