Hai akberians, buat yang ingin baca review kelas
fotografi, saya meminta maaf karena sangat terlambat. Ada banyak desakan yang
harus saya penuhi sebelumnya. Maaf untuk hutang yang baru terbayar ini. Kelas
fotografi seperti di entri kemarin, kelasnya dibawakan oleh kanda Ammang dari
detikcom. Ada bayak mengenai fotografi yang beliau bagi ke kelas akber
Makassar. Di kelas basic yang diadakan tanggal 22 September 2012 di Kampung
Buku Makassar, Kak Ammang banyak memberI tips dan teknik mengambil gambar
dengan baik yakni dengan memerhatikan komposisi, pencahayaan, warna, sudut
pandang, pola, dan yang terpenting adalah moment. Memotret bukan hanya memotret
orang ada banyak objek lain yang menarik untuk ditake. Saat memotret, ada proses eliminasi untuk menekankan pada
objek sebenarnya. Memotret memerhatikan unsur pertigaan gambar. Mengambil
gambar memamng lebih baik menggunakan kamera dslr, slr, pocket dan lain
sebagainya, tetapi di saat tertentu secara simple beberapa orang mengandalkan
kamera ponsel.
Ada beberapa jenis fotografi, salah satunya yaitu
traveling potography yang merupakan kelas selanjutnya setelah kelas basic.
Tanggal 29 September 2012 para akberians yang ikut di kelas fotografi di
benteng roterdam Makassar. Setelah berkeliling benteng roterdam untuk mengambil
gambar, kak Ammang menyarankan agar mengambil gambar di beberapa tempat lain di
Makassar, yang hasilnya kemudian dikirim via email ke akber Makassar untuk
diikutkan ke kelas berikutnya, yaitu kelas kritik foto. Kak Ammang menyarankan
agar baiknya dalam mengambil foto dalam travelling photography tidak terlalu
mengandalkan ikon yang umum, takelah
gambar yang terlihat sedikit berbeda yang membuat orang kemudian mengetahui dan
berkomentar, “Oh, ternyata ini adanya di Makassar”
Di kelas kritik foto yang diadakan di Kampung Buku, foto-foto
yang masuk ke email akber kemudian di kritik mengenai pola, komposisi dan
sebagainya dari setiap foto. Berikut foto-foto yang masuk di email Akber Makassar.
Kelas berikutnya adalah kelas kiat memotret human
interest di Garaha Pena tanggal 4 November kemarin. Memotret human interest
berarti memotret dengan objeknya adalah manusia dan temanya lebih mengarah pada
tema social atau humanity. Seberapa kuatnya foto yang diperoleh bergantung pada
objek, moment dan penyaksinya (siapa yang dipotret, siapa yang memotret dan
siapa yang melihat hasil potretnya). Human interest itu membingkai beberapa hal
yang tidak lazim. Hasil foto-foto human interest menekankan pada bagaimana
orang yang melihat hasil foto human interest merasa tergugah.
Kak Ammang memperlihatkan contoh Potret Human Interest |
Kak Ammang banyak memperlihatkan
beberapa contoh hasil potret human interest kepada akberians agar lebih
memahami contoh-contoh foto unik yang memiliki nilai human interest. Lakukan
observasi terlebih dahulu dengan objek (orang) yang ingin difoto, harus
pintar-pintar melihat suasana dan memahami kondisi psikologis dan emosional
objek yang akan difoto. Kak Ammang juga menekankan pentingnya perbedaan angle
dalam menggambarkan karakter aatau keadaan objek. Tidak ada rekayasa dala
memotert. Karya-karya human interest harus berani dipublikasikan agar dapat
memeberi banyak manfaat. Memberi
keterangan pada gambar juga cukup perlu dalam hasil potret human interest agar
penyaksi lebih mengetahui latar belakang foto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar