Senin, 12 November 2012

Kelas Menulis


Rabu  7 November kemarin, kak Aan Mansyur atau yang dikenal di dunia twitter kakak huruf kecil (@hurufkecil) membawa materi Kiat Menulis Cerpen di kelas akber Makassar di Graha Pena Makassar. Kelas hari itu cukup didominasi oleh kaum hawa yang merasa tertarik dengan tema hari itu. Memang kak Aan hari itu juga menyampaikan informasi jika saat ini, penulis prosa banyak didominasi oleh kaum hawa dibanding kaum adam yang menurut nalar psikolog kak Aan, mungkin karena perempuan tipikal orang yang suka banyak bercerita dan multi tasking (dapat melakukan banyak hal sekaligus). Tapi apa pun itu, hal yang meransang seseorang untuk menulis adalah apa yang ia masukkan, dalam hal ini membaca. Baca segala bahan bacaan yang dapat dibaca. Buku, majalah, surat kabar, apa pun itu dan apa pun jenisnya.
M. Aan Mansyur
Disampaikan kak Aan, ide menulis itu bisa dating dari sebuah nama, semisal kisah tentang nama kita sendiri atau nama orang lain, dari pembicaraan singkat yang terjadi antara kita dengan orang lain atau pembicaraan orang sekitar, juga bisa dari mimpi kita atau mimpi seseorang yang diceritakan kepada kita. Dalam menulis cerpen, jangan terlalu fokus dengan diksi-diksi yang terlalu berat dan mungkin sulit dicerna pembaca. Umumnya, pembaca lebih menyenangi tulisan-tulisan yang bahasanya mudah dimengerti dan simple karena bagus atau tidaknya tulisan adalah seberapa menarik dan uniknya cerita yang diceritakan penulis.
Ada beberapa hal yang dapat menarik minat pembaca untuk membaca cerpen, yaitu judul, paragraf pertama, paragraf terakhir, konflik, alur, karakter tokoh atau penokohan, gaya bahasa, dan point of viewnya. Judul dalam sebuah cerpen adalah judul yang harus simple tetapi kaya makna dan dapat menarik pembaca untuk membacanya. Paragraf pertama dan paragraf terakhir merupakan hal yang cukup penting karena pembaca akan melanjutkan membaca ke paragraf berikutnya jika paragraf pertamanya membuatnya bertanya dan menarik untuk melanjutkan membacanya. Paragraf terakhir juga cukup penting diperhatikan karena paragraf terakhir yang berkesan bagi pembaca, akan membuat pembaca tertarik membaca tulisan kita sselanjutnya. Alur dalam cerpen dapat memastikan pembaca tetap bertanya-tanya kelanjutan ceritanya. Karakter dalam sebuah cerita atau khususnya cerpen mungkin akan melekat dan menjadi identitas pada cerpen tersebut. Ada beberapa orang yang justru tidak terlalu mengingat alur cerita yang terkandung dalam suatu cerita, tetapi dapat dengan mudah mengingat nama atau karakter tokoh yang ada dalam cerita tersebut. Gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan cerpen adalah gaya bahasa yang dapat membuat pembaca tertarik, tidak terelalu berat tapi tetap masuk dan dapat mudah dimaknai oleh pembaca.
Beberapa penulis cenderung merasa sedikit bingung dalam membuat karakter tokoh dalam cerpen. Agar lebih mudah, Kak Aan memberi tips yaitu dengan mengawinkan sifat dari karakter yang pernah diketahui semisal mengawinkan sifat kura-kura dan ular. Selain penentuan karakter, kak Aan juga menjabarkan kekeliruan yang cenderung dilakukan dalam penulisan dialog. Penulisan keterangan setelah dialog, semisal pada contoh: “ Aku semalam pulang larut malam, Rin” bisik Fatiah pada Ririn. Sebenarnya penulis ingin menyampaikan bahwa dialog itu dikatakan dengan berbisik, hanya saja keterangan tersebut ditulis di belakang dialog sehingga pembaca yang tidak dapat menduga bahwa dialog itu dikatakan dengan berbisik akan membacanya sekali lagi. Ada beberapa kekeliruan pada anggapan pendeskripsian sifat. Deskripsi sifat berbeda dengan konsep. Sedih, cantik, jatuh cinta dan tinggi adalah sebuah konsep, sedangkan yang lebih detail da dapat terukur semisal, tingginya 170cm adalah pendeskripsian sifat.
Seburuk apa pun tulisan yang telah dibuat, simpan.
Jangan menulis sambil mengedit.
Sebagai tindak lanjut dari kelas menulis ini, Kak Aan meminta kepada akberians agar membuat cerpen dengan batas waktu pengumpulan selama seminggu dan cerpen yang telah dibuat dapat dikirimkan via e-mail ke aksarakecil@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar