Rabu
7 November kemarin, kak Aan Mansyur atau
yang dikenal di dunia twitter kakak huruf kecil (@hurufkecil) membawa materi Kiat Menulis Cerpen di kelas akber
Makassar di Graha Pena Makassar. Kelas hari itu cukup didominasi oleh kaum hawa
yang merasa tertarik dengan tema hari itu. Memang kak Aan hari itu juga
menyampaikan informasi jika saat ini, penulis prosa banyak didominasi oleh kaum
hawa dibanding kaum adam yang menurut nalar psikolog kak Aan, mungkin karena
perempuan tipikal orang yang suka banyak bercerita dan multi tasking (dapat melakukan banyak hal sekaligus). Tapi apa pun
itu, hal yang meransang seseorang untuk menulis adalah apa yang ia masukkan,
dalam hal ini membaca. Baca segala bahan bacaan yang dapat dibaca. Buku,
majalah, surat kabar, apa pun itu dan apa pun jenisnya.
M. Aan Mansyur |
Disampaikan
kak Aan, ide menulis itu bisa dating dari sebuah nama, semisal kisah tentang
nama kita sendiri atau nama orang lain, dari pembicaraan singkat yang terjadi
antara kita dengan orang lain atau pembicaraan orang sekitar, juga bisa dari
mimpi kita atau mimpi seseorang yang diceritakan kepada kita. Dalam menulis
cerpen, jangan terlalu fokus dengan diksi-diksi yang terlalu berat dan mungkin
sulit dicerna pembaca. Umumnya, pembaca lebih menyenangi tulisan-tulisan yang
bahasanya mudah dimengerti dan simple
karena bagus atau tidaknya tulisan adalah seberapa menarik dan uniknya cerita
yang diceritakan penulis.
Ada
beberapa hal yang dapat menarik minat pembaca untuk membaca cerpen, yaitu
judul, paragraf pertama, paragraf terakhir, konflik, alur, karakter tokoh atau
penokohan, gaya bahasa, dan point of viewnya.
Judul dalam sebuah cerpen adalah judul yang harus simple tetapi kaya makna dan dapat menarik pembaca untuk
membacanya. Paragraf pertama dan paragraf terakhir merupakan hal yang cukup
penting karena pembaca akan melanjutkan membaca ke paragraf berikutnya jika paragraf
pertamanya membuatnya bertanya dan menarik untuk melanjutkan membacanya. Paragraf
terakhir juga cukup penting diperhatikan karena paragraf terakhir yang berkesan
bagi pembaca, akan membuat pembaca tertarik membaca tulisan kita sselanjutnya. Alur
dalam cerpen dapat memastikan pembaca tetap bertanya-tanya kelanjutan
ceritanya. Karakter dalam sebuah cerita atau khususnya cerpen mungkin akan
melekat dan menjadi identitas pada cerpen tersebut. Ada beberapa orang yang
justru tidak terlalu mengingat alur cerita yang terkandung dalam suatu cerita,
tetapi dapat dengan mudah mengingat nama atau karakter tokoh yang ada dalam
cerita tersebut. Gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan cerpen adalah gaya bahasa
yang dapat membuat pembaca tertarik, tidak terelalu berat tapi tetap masuk dan
dapat mudah dimaknai oleh pembaca.
Beberapa
penulis cenderung merasa sedikit bingung dalam membuat karakter tokoh dalam
cerpen. Agar lebih mudah, Kak Aan memberi tips yaitu dengan mengawinkan sifat
dari karakter yang pernah diketahui semisal mengawinkan sifat kura-kura dan
ular. Selain penentuan karakter, kak Aan juga menjabarkan kekeliruan yang
cenderung dilakukan dalam penulisan dialog. Penulisan keterangan setelah dialog,
semisal pada contoh: “ Aku semalam pulang larut malam, Rin” bisik Fatiah pada
Ririn. Sebenarnya penulis ingin menyampaikan bahwa dialog itu dikatakan dengan
berbisik, hanya saja keterangan tersebut ditulis di belakang dialog sehingga
pembaca yang tidak dapat menduga bahwa dialog itu dikatakan dengan berbisik
akan membacanya sekali lagi. Ada beberapa kekeliruan pada anggapan
pendeskripsian sifat. Deskripsi sifat berbeda dengan konsep. Sedih, cantik,
jatuh cinta dan tinggi adalah sebuah konsep, sedangkan yang lebih detail da
dapat terukur semisal, tingginya 170cm adalah pendeskripsian sifat.
Seburuk
apa pun tulisan yang telah dibuat, simpan.
Jangan
menulis sambil mengedit.
Sebagai
tindak lanjut dari kelas menulis ini, Kak Aan meminta kepada akberians agar
membuat cerpen dengan batas waktu pengumpulan selama seminggu dan cerpen yang
telah dibuat dapat dikirimkan via e-mail
ke aksarakecil@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar